Membuka Jalan Baru: Transformasi Pembangunan Aceh Menuju Kemandirian

LIDIK ACEH

- Redaksi

Jumat, 21 Februari 2025 - 15:25 WIB

50131 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BANDA ACEH | Aceh berpeluang menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di Indonesia dengan meninggalkan pola lama dan mengadopsi strategi inovatif berbasis produktivitas dan investasi.

Aceh selama ini masih bergantung pada belanja pemerintah dan dana transfer dari pusat, yang menyebabkan stagnasi ekonomi. Namun, dengan potensi besar yang dimilikinya di sektor pertanian, perikanan, industri berbasis sumber daya alam, serta pariwisata, Aceh memiliki peluang besar untuk berkembang jika strategi pembangunan yang diterapkan lebih dinamis dan inovatif.

Pakar ekonomi dan pembangunan Aceh, Safuadi, ST., M.Sc., Ph.D, yang juga merupakan Kepala Kantor Wilayah Bea dan Cukai Aceh, menekankan pentingnya reformasi kebijakan guna mendorong investasi swasta, memperkuat daya saing sumber daya manusia, serta memperbaiki iklim usaha. Reformasi birokrasi yang pro-investasi dan pembangunan infrastruktur strategis menjadi kunci dalam mewujudkan transformasi ekonomi Aceh. Langkah ini tidak hanya mengurangi ketergantungan ekonomi terhadap dana transfer pusat, tetapi juga menjadikan Aceh sebagai pemain utama dalam perekonomian nasional dan global.

ADVERTISEMENT

banner 300x250

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menggeser Fokus ke Arah Kemajuan

Salah satu strategi utama yang disarankan adalah penerapan teori distraksi, yakni mengalihkan perhatian dari ketergantungan pada dana otonomi khusus ke solusi nyata yang lebih produktif. Sebagai contoh, energi dapat difokuskan pada pembangunan ekosistem bisnis yang lebih sehat melalui pengembangan zona ekonomi khusus, digitalisasi layanan publik, serta promosi ekspor produk unggulan seperti kopi Gayo dan hasil perikanan.

Baca Juga :  Wagub Aceh Nahkodai Kwarda Pramuka, Siap Cetak Generasi Tangguh

Inovasi dan Produktivitas sebagai Pilar Kemajuan

Transformasi ekonomi Aceh tidak bisa hanya sekadar wacana, tetapi harus diwujudkan melalui langkah konkret. Pendidikan dan pelatihan berbasis teknologi serta kewirausahaan menjadi aspek krusial agar generasi muda Aceh siap bersaing dalam industri kreatif dan digital. Pemerintah juga perlu memberikan kemudahan dalam berusaha dengan menghapus regulasi yang menghambat, mempercepat perizinan, serta memberikan insentif bagi industri bernilai tambah tinggi.

Sektor unggulan seperti perikanan tangkap dan budidaya, industri pengolahan hasil pertanian, serta pariwisata berbasis budaya dan alam harus mendapatkan dukungan penuh. Infrastruktur pendukung seperti bandara ekspor, jaringan logistik efisien, serta kawasan industri berbasis teknologi harus segera diwujudkan agar Aceh dapat bersaing di tingkat nasional maupun internasional.

Baca Juga :  Salah Satu Pemberitaan Dari Media Online Yang Mencuat Dugaan Kepada RSUD Langsa Itu Tidak Benar Adanya

Mengatasi Tantangan: Kemiskinan, Ketergantungan, dan Resistensi terhadap Perubahan

Tantangan utama yang dihadapi Aceh dalam pembangunan ekonomi adalah kemiskinan, ketergantungan ekonomi, dan resistensi terhadap perubahan. Untuk mengatasi hal ini, strategi berbasis pemberdayaan ekonomi yang berkelanjutan perlu dikembangkan, seperti akses permodalan berbasis syariah bagi UMKM, penguatan rantai nilai pertanian dan perikanan, serta pelatihan keterampilan sesuai kebutuhan pasar global.

Selain itu, pemerintah harus mengurangi ketergantungan terhadap dana transfer dengan memperkuat sektor-sektor yang dapat meningkatkan pendapatan asli daerah. Fokus pada investasi dan ekspor menjadi prioritas, termasuk mengembangkan industri hilir dari komoditas unggulan Aceh.

Sementara itu, dalam menghadapi resistensi terhadap perubahan, pemerintah perlu melakukan sosialisasi efektif kepada masyarakat dan pemangku kepentingan mengenai manfaat transformasi ekonomi ini. Penyediaan jaring pengaman sosial bagi kelompok terdampak juga menjadi langkah penting dalam memastikan keberlanjutan perubahan.

Dengan strategi yang tepat, Aceh tidak hanya akan keluar dari stagnasi ekonomi yang telah berlangsung lama, tetapi juga mampu menjelma menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di Indonesia dan bersaing di tingkat global. (RED)

Berita Terkait

Peringati HANI 2025, BNN Kota Banda Aceh dan Dispora Aceh Sosialisasikan Bahaya Narkoba kepada Pelajar Pesisir
Polresta Banda Aceh Ungkap Fakta Terbaru Kasus TPPO yang Ditangani, Dua Tersangka Buron
Wagub Aceh Nahkodai Kwarda Pramuka, Siap Cetak Generasi Tangguh
Wakil Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan lakukan Kunjungan Kerja ke Lapas Banda Aceh
TA Khalid : Pupuk Subsidi Harus Dijual Dengan Harga HET Di Aceh
Beredar, Surat Pengunduran Diri Hoaks Deputi di BPMA
Sekjen PW FRN Aceh Ucapkan Selamat Kepada AZAN Bupati Aceh Timur Periode 2025- 2030
Kuasa Hukum Drs. Sulaimi, M.Si Ajukan Banding Administratif ke Mendagri atas Pemberhentian sebagai Sekda Aceh Besar

Berita Terkait

Selasa, 1 Juli 2025 - 23:27 WIB

Camat Bukit Tusam Tutup MTQ ke-XL: Jadikan Al-Qur’an Sahabat Sehari-hari

Rabu, 18 Juni 2025 - 18:49 WIB

Sekjen Kaliber Desak APH Usut Dugaan Korupsi Dana Desa Lawe Sigala-Gala Barat Jaya Tahun 2022–2024

Selasa, 17 Juni 2025 - 13:59 WIB

Kegiatan UPTD Puskesmas Lawe Dua Berjalan Normal

Senin, 16 Juni 2025 - 22:24 WIB

Gaji Ke-13 dibayarkan sebelum HUT Aceh Tenggara yang ke 51

Kamis, 5 Juni 2025 - 22:25 WIB

LKPJ 2024 Disetujui! Empat Fraksi DPRK Agara Kompak Meski Bukan di Era Pemerintahan Saat Ini

Kamis, 5 Juni 2025 - 12:04 WIB

Pengurus Dewan Pimpinan Daerah Lembaga Swadaya Masyarakat ( DPD LIRA ) Aceh Tenggara ( Agara ) masa jabatan 2025-2028 resmi dilantik Oleh DPP LSM LIRA di Oproom setdakab Aceh Tenggara

Senin, 2 Juni 2025 - 22:48 WIB

Dorong Kesejahteraan Petani, Bupati Aceh Tenggara Serahkan Ratusan Alsintan ke Warga Miskin Ekstrem

Senin, 2 Juni 2025 - 22:29 WIB

Zakat Infaq dan Sedekah Rp 2 Miliar Disalurkan kepada 4.750 Mustahik di Aceh Tenggara

Berita Terbaru