DPR Aceh Desak Malaysia Usut Tuntas Penembakan Warga Aceh: Harus Ada Keadilan!

LIDIK ACEH

- Redaksi

Sabtu, 1 Februari 2025 - 01:24 WIB

507 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Banda Aceh – Kasus penembakan dua warga Aceh oleh aparat Malaysia memicu reaksi keras dari berbagai pihak di Aceh. Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Rusyidi Mukhtar, S.Sos atau yang akrab disapa Ceulangiek, menyayangkan hal ini terjadi, karena itu ia mendesak Perdana Menteri Malaysia agar segera mengungkap fakta di balik insiden ini dan menegakkan keadilan.

“Kita menyayangkan hal ini terjadi, padahal antara Aceh dengan Malaysia itu memiliki sejarah panjang tentang persaudaraan,” katanya pada Thejurnal.Id, Jumat, 31 Januari 2025.

Politisi Partai Aceh itu menekankan pentingnya transparansi dalam penanganan kasus ini serta meminta pihak berwenang Malaysia melakukan investigasi menyeluruh. Ia menegaskan bahwa pelaku penembakan harus diproses sesuai hukum yang berlaku.

“Kami tidak ingin kasus ini berlarut-larut tanpa kepastian hukum. Pemerintah Malaysia harus mengusut tuntas dan memastikan tidak ada penyalahgunaan wewenang dalam insiden ini,” tegas Ceulangiek.

Baca Juga :  Fajarul Arwalis: Status Azwardi sebagai Komut Bank Aceh Tidak Langgar Aturan

Penembakan tragis ini terjadi pada Jumat, 24 Januari 2025, di perairan Tanjung Rhu, Selangor, Malaysia. Kejadian ini mengakibatkan satu korban tewas berinisial B, warga asal Riau dan beberapa korban lainnya luka-luka. Saat ini, jenazah korban masih dalam proses otopsi sebelum dipulangkan ke Indonesia.

Ada pun korban yang luka akibat insiden tersebut adalah HA dan MZ yang juga berasal dari Riau. Sementara, dua korban luka lainnya berasal dari Aceh, adalah MH dan AR.

DPRA berharap perhatian serius dari pemerintah Indonesia dan Malaysia dapat memastikan penyelesaian kasus ini secara adil. Mereka juga mengingatkan pentingnya menjaga hubungan baik antara kedua negara meskipun insiden ini menimbulkan keprihatinan mendalam.

“Kami tidak ingin kasus serupa terulang di masa depan. Keamanan warga Indonesia, khususnya masyarakat Aceh yang bekerja atau beraktivitas di Malaysia, harus menjadi prioritas,” tambah Ceulangiek.

Baca Juga :  Aceh Siap Tarik Investasi: PLN dan ketua Komisi III DPRA Kak IIN Pastikan Kelistrikan Stabil

Sebagai langkah lebih lanjut, Wakil Ketua Komisi A DPR Aceh itu juga meminta Pemerintah Aceh dan Polda Aceh untuk aktif mengawal perkembangan kasus ini. Mereka mendesak adanya langkah preventif agar kejadian serupa tidak terjadi lagi.

Kasus ini kini menjadi perhatian publik, baik di Aceh maupun di tingkat nasional. Masyarakat berharap pemerintah tidak tinggal diam dan terus mengawal proses hukum hingga keadilan benar-benar ditegakkan.

Sebelumnya, Penjabat (Pj) Gubernur Aceh, Dr. H. Safrizal ZA, M.Si, juga telah mengambil langkah tegas dengan meminta Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) dan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur untuk memberikan pendampingan hukum kepada para korban.

“Kami meminta Kemenlu untuk memastikan hak-hak korban terpenuhi, termasuk pembiayaan perawatan hingga mereka benar-benar pulih,” ujar Safrizal. Ia juga menekankan perlunya investigasi menyeluruh, termasuk kemungkinan adanya penggunaan kekuatan berlebihan oleh aparat Malaysia.[]

Berita Terkait

Polda Aceh Periksa Ipda YF: Bila Terbukti Melanggar Akan Diproses
Memalukan, Warga Aceh, Indonesia Jadi Umpan Senjata di Negara Malaysia
Ketua DPP FPA : Posisi Azwardi Sebagai Komut Sudah Sesuai Aturan
Fajarul Arwalis: Status Azwardi sebagai Komut Bank Aceh Tidak Langgar Aturan
T.M.Raja Jurnalis Pase: Minta Oknum Keuchik Pukul Wartawan Pidie Jaya di Hukum Berat, Tindakannya  Bisa Menyebabkan Kemitraan Keuchik dan Awak Media Jadi Retak
FRN Desak Kapolda Aceh Usut Tuntas Kekerasan terhadap Jurnalis
DPRA Siapkan Qanun Minerba, Kak Iin: Prioritas untuk Kedaulatan Ekonomi Rakyat Aceh
Pj Bupati Aceh Tenggara Taufik ST, M.S, I Raih Penghargaan Unggul Pelayanan Publik dari Ombudsman RI

Berita Terkait

Jumat, 31 Januari 2025 - 15:13 WIB

Ribuan PNS di Aceh Besar Terancam Tak Bergaji di Awal Februari 2025

Jumat, 31 Januari 2025 - 14:51 WIB

Buntut Belum Ada ‘Kepastian Hukum’ Terkait RKA/DPA Aceh Besar

Minggu, 26 Januari 2025 - 22:53 WIB

Pengamat Politik: Pasca Pembredelan Sekda, Pelantikan Bupati Terpilih Aceh Besar Terancam Ketiadaan Dana

Sabtu, 25 Januari 2025 - 23:15 WIB

Sekda Dibredel, Pemkab Aceh Besar Lockdown, APBK 2025 Tak Cair

Jumat, 10 Januari 2025 - 21:32 WIB

Dugaan Praktik Kotor di Rumah Sakit Satelit Aceh Besar, Honorer Dipecat Tapi Gajinya Terus Diamprah

Kamis, 15 Agustus 2024 - 02:57 WIB

YBHA Peutuah Mandiri Gelar Workshop Finalisasi Rancangan Qanun Gampong Penanganan Isu Anak dan Perempuan

Berita Terbaru

Nasional

Zia Udinsyah ST Toke Boh Giri Aceh Ke Istana Merdeka Jakarta

Sabtu, 1 Feb 2025 - 01:36 WIB